Prey...uuh...Playlist


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com

11 November 2008

Fakta mengagetkan tentang negara-negara di ASIA

Ternyata Asia menyimpan peluang dan masa depan financial yang tak terduga. Tetapi di balik keajaiban Asia itu, masih ada krisis, gejolak, kegoncangan, dan ancaman akan ekonomi Asia, bahkan dunia. Fakta ini berdasarkan buku Asia Future Shock, karya Michael Backman. Michael Backman merupakan spesialis dalam perekonomian Asia dan praktik korporat Asia. Dialah penulis Asia Eclipse: Exposing the Dark Side of Business in Asia, buku terlaris yang oleh mingguan Economist disebut sebagai salah satu buku non-fiksi terbaik pada tahun terbitnya.

Akan dibeberkan fakta-fakta ekonomi Asia yang mungkin mengguncang pikiran dan akal sehat anda semua. Latar belakang saya posting info ini karena krisis financial global, yang membuat perekonomian AS dan Eropa mandek, mulai mengancam Asia. Saya cinta Indonesia, saya cinta Asia. Oleh karena itu, sebaiknya semua orang bersiap-siap untuk menghadapi krisis berikutnya. Kita berhasil lewat krisis 1997, belum tentu kita berhasil pada krisis berikutnya….

China
•Pada tahun 2030, populasi China akan mencapai 1,5 miliar.

•Saat ini China memiliki populasi 1,332 miliar jiwa, yang membentuk 39% populasi Asia dan 40% populasi Asia Selatan.

•Kota-kota China akan sudah bertambah penduduknya paling sedikit 300 juta pada tahun 2020, sedang populasi pedesaan kemungkinan akan berkurang 145 juta.

•Tetapi berkat kebijakan satu anak, pada 2030 profil usia penduduk China diperkirakan akan menyamai profil Eropa saat ini. Yang ditakutkan, China akan jadi tua sebelum jadi kaya.

•Profil usia penduduk China lebih mirip profil Malaysia, tetapi tingkat penghasilannya lebih menyerupai Filipina, dan di daerah pedesaan, tingkat profil itu lebih mirip dengan Bangladesh.

•Economist Intelligence Unit (EIU) memperkirakan China pada tahun 2020 akan menjadi perekonomian terbesar di dunia dengan PDB (produk Domestik Bruto) sebesar US$29.590 miliar, sementara AS akan berada di posisi kedua dengan US$28.830 miliar.

•Cina menaikkan pengeluaran militer sebesar 17,8% untuk tahun 2007, dengan nilai sekitar US$ 40 miliar.

•Kebijakan militer China berubah dari sekedar pertahanan negara menjadi kebutuhan untuk melindungi kepentingan ekonomi di luar negeri. Karena kepentingan komersial China berada di semua benua, bahkan Afrika.

•China akan mengembangkan angkatan laut “perairan biru” untuk melindungi jalur-jalur komunikasi laut di perairan internasional. Basis utama angkatan laut tersebut adalah armada kapal induk beserta kapal pendukungnya. 2020 diperkirakan muncul 2 armada tersebut.

•Kepentingannya sekarang sejalan dengan kepentingan sebagian negara lain; perdaganganlah, bukan komunisme, yang sekarang menggerakkan China.

India
•Pada tahun 2030, populasi India akan mencapai 1,4 miliar, dan diperkirakan akan menyusul populasi China.

•Bila populasi India prapemecahan (India, Pakistan, dan Bangladesh) digabungkan sekarang, jumlahnya adalah 1,445 miliar. Lebih besar 100 juta jiwa dari populasi China saat ini.

•Tidak lama lagi populasi kota Mumbai (19 juta) akan lebih besar daripada keseluruhan Australia (21 juta) pada tahun 2012. Pada 2020, Mumbai akan berjumlah 28,5 juta jiwa dan menggeser Tokyo ke tempat kedua sebagi kota kedua terpadat di dunia.

•India saat ini menjadi perekonomia terbesar ketiga berdasar paritas daya beli, dengan PDB US$13.363 miliar dan yang terbesar keempat menurut kurs pasar, yaitu US$3.228 miliar.

•Pada 2006, 60% dari 200 perusahaan terbesar India berinvestasi dan mengakuisisi perusahaan luar negeri dengan nilai US$ 23 miliar.

•Pada 3 bulan pertama tahun 2007, perusahaan-perusahaan India mengumumkan 34 pengambilalihan di luar negeri dengan nilai total US$ 10,7 miliar.

•Perusahaan-perusahaan terbesar India mengumumkan lusinan transaksi merger dan akuisisi di luar negeri, bukan untuk menunjukkan kepada dunia betapa kuatnya mereka, tetapi karena mereka ingin berdiversifikasi jauh di India.

•Kesimpulannya, berbisnis di India tidak mudah, dari dulu hingga sekarang. Penegakan hokum lemah dan pengadilan India yang lamban, serta privatisasi berjalan lambat, menjadi alasan utama.

Jepang
•Lebih dari 25 juta penduduk Jepang berusia di atas 65 tahun, padahal hanya 18 juta yang berumur di bawah 15.

•Jepang merupakan negara dengan ras paling terkonsentrasi: 99,4 % penduduknya adala etnis Jepang. Sisanya 0,6% hamper semuanya dari etnis Korea dan sedikit etnis China.

•Populasi Jepang akan berkurang kira-kira 20% pada 2030 menjadi 103 juta, 30% pada 2050, dan 50% pada 2100.

•Institute of Population and Social Security memperkirakan populasi Jepang akan turun menjadi antara 92 juta dan 108 juta pada 2050.

•PBB memperkirakan populasi Jepang akan turun menjadi 105 juta pada 2050.

Korea Selatan
•Populasi Korea Selatan diyakini menua lebih cepat daripada negara manapun. Jumlah warga Korea Selatan yang sangat lanjut –yang berusia 80 tahun atau lebih- diperkirakan akan hampir belipat empat pada sekitar 2022.

•Pada 2050, rakyat Korea Selatan berusia di atas 50 tahun akan lebih banyak daripada yang berusia di bawah 50 tahun.

Singapura
•Orang Singapura mulai punah. Untuk setiap 8 orang yang meninggal, hanya 5 yang dilahirkan.

•Setiap tahunnya , Singapura kekurangan 14.00 bayi bila dibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan hanya untuk menstabilkan puplasi Singapura.

•Pada 2005 misalnya, angka kelahiran mencapai 1,24 sama dengan 2004, artinya setiap wanita Singapura rata-rata hanya melahirkan 1,24 anak. Padahal diperlukan angka 2,1 untuk membuat populasi tiap tahun sama.

•Antara 2-5% populasi Singapura diyakini tinggal di luar negeri.

•Pada 2030, populasi Singapura harus mencapai 7 juta orang, namun satu dari dua orang yang tinggal di Singapura bukanlah kelahiran Singapura.

Indonesia
•Pada 2000 total populasi Indonesia sekitar 224,1 juta jiwa. Pada 2020, akan bertambah menjadi 287,9 juta jiwa.

•Pada tahun 1986-1996 merupakan dekade kejayaan investai luar negeri di Indonesia dengan nilai US$30 miliar. Bandingkan dengan tahun 2006, dimana nilai investasi luar negeri hanya mencapai US$ 10 miliar.

•Perekonomian Indonesia sudah berkurang arti pentingnya dibandingkan dengan perekonomian-perekonomian lainnya di dunia, dan akan kemungkinan akan semakin tidak penting lagi.

•Upah di Indonesia rendah, tetapi karena korupsi, negara ini menjadi tempat mahal untuk berbisnis.

•Yang selama ini menyelamatkan Indonesia adalah cadangan minyak dan gas (sekitar 35% anggaran negara), tetapi sekarang keduanya mulai habis.

•Indonesia adalah anggota OPEC berpengaruh pada dekade 80-an. Sekarang tahun 2008, Indonesia keluar dari OPEC karena telah menjadi net importir minyak. Juga untuk menghemat US$ 2 juta biaya keanggotaan tahunan.

•Indonesia adalah pengekspor gas alam cair (LNG) terbesar di dunia. Tetapi ladang-ladangnya mongering lebih cepat daripada penemuan ladang-ladang baru.

•Dalam survey tahunannya mengenai persepsi korupsi, Transparency International memeringkat Indonesia sebagai salah satu negara terkorup di bumi ini.

•Korupsi merasuki segalanya. Bahkan anak sekolah dan orang yang akan pergi haji juga jadi sasaran.

•Jaman Orde Baru, korupsi terpusat pada kalangan politik di sekitar Soeharto. Masa Reformasi, korupsi ikut mereformasi dimana lebih banyak orang yang harus disuap dengan kekuasaan politik desentralisasi.

Malaysia
•Populasi Malaysia saat ini mencapai 23,3 juta jiwa. Pada tahun 2020, total populasi akan mencapai 34,4 juta.

•Malaysia mempunyai banyak keunggulan, seperti pasokan air yang cukup, lokasi yang strategi di jalur pelayaran internasional, persediaan kayu yang cukup besar, cadangan timah, minyak, dan gas yang besar, prospek dalam pengembangan minyak sawit, dan system hokum berlandaskan hokum tort Inggris.

•Tetapi semua itu menjadi sia-sia, karena Malaysia sering mencoba membeli ornament-ornamen keberhasilan yang tidak perlu- mantan bangunan tertinggi di dunia, bandara internasional yang besar, dan sebagainya.

•Malaysia akan menjadi net importer minyak bila populasi menjadi lebih dari 35 juta orang, dengan pemborosan yang tidak perlu.

•Investor menganggap Malaysia tidak semenarik dulu, dengan bukti angka-angka PBB menunjukkan bahwa dari 2004-2005 investasi asing turun 14%. Beda dengan Indonesia, dimana investasi naik perlahan-lahan seiring kepercayaan pada pemerintahan SBY.

•Satu kemewahan yang tetap dipertahankan Malaysia adalah kebijakan preferensi ras yang menyebabkan warga Melayu mendapat kesempatan yang tidak diperoleh warga Cina Malaysia dan etnis non-Melayu lainnya.

•Sasaran yang sudah lama diarah adalah agar 30% ekuitas korporat berada di tangan ras Melayu.

•Malaysia telah lama menderita penyakit inferiotas bangsa, dimana obsesi nasionalnya adalah menggali sumber daya alam negara dan memboroskan hasilnya untuk proyek-proyek monument.

“Malaysia Boleh” telah berubah menjadi “Malaysia Bodoh”

•Contoh kebodohannya adalah pembangunan KLCC atau Menara Petronas. Uang untuk menara kembar ini keluar dari kekayaan minyak, kontrak perekaciptaannya diserahkan pada perusahaan Korea Selatan, pusat perbelanjaan yang ada dalam menara itu dijalankan oleh perusahaan Australia, Westfield, lalu setelah selesai 65% kantor-kantor dalam menara tidak laku sehingga harus dipaksa oleh negara untuk memenuhinya.

•Kesimpulannya, kebanggaan rakyat Malaysia terhadap Menara Petronas seharusnya tidak perlu karena mereka hanyalah konsumen belaka.

Info ini bukan berdasarkan pengamatan gue, yang notabene amatir mengenai perekonomian, tapi ini fakta dari sebuah buku. Fakta ini mungkin benar, tapi mungkin juga salah......Tapi tak ada salahnya kita merefleksikan keadaan bangsa kita dan bangsa-bangsa Asia lainnya. Kemudian evaluasikan apa saja yang salah, sehingga menghasilkan aksi untuk mencegah hal-hal yang lebih buruk terjadi..

1 comment:

Andie said...

owke juga blog mu bro..
hehehe...
terus update ya..


kunjungi juga blog ak..
http://andiebuytank.blogspot.com/